Kearifan Lokal dalam Menjaga Ketahanan Pangan
Pernah kah kita membayangkan
bahwa nasi yang kita makan sehari-hari adalah suatu bentuk kearifan lokal di
masyarakat. Bukan hanya nasi atau beras saja, akan tetapi jug a berbagai
makanan pokok masyarakat indonesia . Mereka masih mau berkorban demi ketahanan
pangan di indonesia .
Mungkin karena leluhur indonesia
yang sangat hebat dalam menanamkan pentingnya suatu kearifan lokal pada petani
masa kini yang membuat petani saat ini masih bertahan dalam mempertahankan
budaya nya.
Sekarang masalah nya adalah siapa penerus mereka di
saat modernisasi yang sangan cepat berkembang ini yang cenderung menghancurkan
suatu kearifan lokal.
Bayangkan jika ketahanan pangan
di indonesia hancur, dan para masyarakatnya sudah tidak mempunyai budaya
sendiri yang berbasis kearifan lokal. Yang hanya bisa di lakukan pemerintah
hanyalah impor dan impor. Kita sudah kalah jauh dengan negara tetangga kita
thailand dan vietnam dalam hal pangan. Vietnam yang lahanya hancur setelah di
serang amerika justru malah menjadi peng ekspor beras terbesar di asia. Karena
mereka mempunyai dasar yang kuat dalam kearifan lokal mereka dan mampu mengembangkan
sumber daya manusia .
Terus apa yang salah dengan
indonesia, indonesia sudah berjuang keras dalam mempertahankan ketahanan pangan
indonesia, termasuk impor beras besar-besaran .
Kenapa hal tersebut masi kurang
efektif? Menurut saya jika indonesia hanya impor dan impor itu tidak akan
memperbaiki masalah, akan tetapi malah menambah masalah baru. Hal yang harus di
rubah di indonesia adalah fundamental rakyat indonesia. Harusnya kita dapat
memperdalam kearifan lokal indonesia dengan tidak menerima budaya luar tanpa
menyaringnya.
Jika kearifan lokal indonesia
dapat di perbarui, maka rakyat indonesia akan mendapatkan kesempatan kedua
untuk memdapatkan jati diri mereka dan kembali memelihara kearifan lokal daerah
mereka . Kembali berproduksi secara produktif dan efisien. Dengan begitu
ketahanan pangan indonesia bukan hanya akan kokoh tetapi juga mungkin indonesia
akan menjadi peng ekspor beras dan bahan
pangan di kemudian hari.
5 komentar:
oke
mantaap lah
good f*cking post !
seharusnaya disertai penjelasan tentang kearifan lokal sendiri ??
ada masukan lain gak???
Posting Komentar