TEKNOLOGI PERTANIAN DI NEGARA MAJU
Berikut ini adalah 4 negara dengan pertanian terbaik beserta
ulasannya.
1. Jepang
Siapa yang tidak mengenal Jepang.
Negara yang dijuluki Negara Seribu Sakura yang menawan ini ternyata memiliki
pertanian yang terbaik. Sebagai negara dengan budaya teknologi yang tinggi,
Jepang menerapkan juga teknologi untuk bidang pertaniannya.
Pertanian di negara ini sangat diatur secara detail,
dikerjakan secara serius, mengutamakan teknologi namun tetap ramah lingkungan.
Dengan keunikan pengelolaannya itu, Badan Pertaniannya
Di Jepang sendiri, hampir seluruh rakyatnya juga
mengkonsumsi nasi seperti masyarakat Indonesia. Namun sayangnya, kini produk
nasi mulai digantikan kehadiran roti.
Mesin Penanam dan Pemanen Padi Otomatis, Syarat Swasembada
Pangan
Penanam Padi Otomatis (Rice transplanter) adalah mesin
modern untuk menanam bibit padi dengan sistem penanaman yang serentak. Mesin
ini sudah banyak di gunakan di beberapa negara. seperti China dan Taiwan. Cara
pakai alat ini sangat gampang. Bibitkan gabah dalam petakan sawah seluas 20×80
cm. Setelah tumbuh menjadi bibit dan sudah berumur 15 hari, bibit tersebut
ditaruh di atas mesin rice transplater.Selanjutnya, mesin siap beroperasi.
Dalam sekali gerak, mesin ini dapat membuat 4 jalur dengan jarak antar jalur 30
cm. Hanya dalam waktu 4 jam, satu ton bibit padi yang digendongnya sudah habis
ditanam.Berkurangnya tenaga kerja di sektor pertanian membuat petani harus
lebih efisien dalam bertani dengan modernisasi alat-lat pertanian dan teknologi
pertanian.
Beberapa jenis mesin tanam bibit padi
Mesin tanam bibit padi dari Jepang
Mesin tanam bibi padi dari China
Mesin tanam bibit padi dari IRRI
1. Jenis mesin tanam
bibit padi
Secara umum ada dua jenis mesin tanam bibit padi, dibedakan
berdasarkan cara penyemaian dan persiapan bibit padinya. Yang pertama, yaitu
mesin yang memakai bibit yang ditanam/disemai di lahan (washed root seedling).
Mesin ini memiliki kelebihan yaitu dapat dipergunakan tanpa harus mengubah cara
persemaian bibit yang biasa dilakukan secara tradisional sebelumnya.
Namun demikian waktu yang dibutuhkan untuk mengambil bibit
cuckup lama, sehingga kapasitas kerja total mesin menjadi kecil. Yang kedua
adalah mesin tanam yang memakai bibit yang secara khusus disemai pada kotak
khusus. Mesin jenis ini mensyaratkan perubahan total dalam pembuatan
bibit.
Persemaian harus dilakukan pada kotak persemaian bermedia
tanah, dan bibit dipelihara dengan penyiraman, pemupukan hingga pengaturan
suhu. Persemaian dengan cara ini, di Jepang, banyak dilakukan oleh pusat
koperasi pertanian, sehingga petani tidak perlu repot mempersiapkan bibit padi
sendiri. Penyemaian bibit dengan cara ini dapat memberikan keseragaman pada
bibit dan dapat diproduksi dalam jumlah besar. Mesin ini dapat bekerja lebih cepat,
akurat dan stabil.
Bila dilhat dari jenis sumber tenaga untuk menggerakkan
mesin, terdapat tiga jenis mesin tanam bibit yaitu alat tanam yang dioperasikan
secara manual, mesin tanam yang digerakkan oleh traktor dan mesin tanam yang
memiliki sumber tenaga atau enjin sendiri. Mesin yang diproduksi oleh IRRI atau
beberapa produksi China adalah tipe manual. Semua jenis mesin produksi Jepang
dan beberapa produksi China adalah memiliki sumber tenaga sendiri. Mesin yang
digerakkan oleh traktor, sebelumnya diproduksi di Jepang, tetapi belakangan ini
sudah jarang dipergunakan.
Berdasarkan sistem pendukungnya, mesin ini dapat dibedakan
menjadi yang bergerak dengan roda, dan yang bergerak dengan roda dan
dilengkapai dengan papan pengapung (Gambar 1).
Jenis mesin yang manapun dipergunakan, permukaan lahan
sawah harus datar dan rata, kedalam air harus rata, demikian juga kekerasan
tanah juga harus sama, karena hal ini akan memberikan kestabilan operasi. Jika
tidak, akan banyak terjadi kegagala penancapan bibit, sehingga akan butuh waktu
yang cukup lama untuk penyulaman secara manual.
Melon Termahal di Dunia Laku Rp284 Juta ada di jepang
Setelah dilelang di pasar pedagang besar pagi tadi di
Sapporo, Hokkaido, sepasang melon Yubari, yang termahal di dunia, laku seharga
2,5 juta yen atau setara dengan Rp284 juta.
Lelang pertama dari melon Yubari diadakan di Sapporo Central Wholesale
Market Jumat (23/5/2014) pukul 07.00 waktu setempat.
Melon terbaik di dunia ini, dengan sinar matahari dan cuaca
terbaik di Hokkaido
itu akhirnya dibeli seharga 2,5 juta yen per satu kotak karton berisi dua
melon.
2. Belanda
Produk andalannya adalah benih dan bunga. Sektor pertanian
merupakan pendorong utama ekonomi di Belanda dengan menyumbang 20% pendapatan
nasionalnya.
Kunci dari majunya pertanian di Belanda adalah Riset.
Kebijakan-kebijakan dan teknologi di adopsi dari riset-riset yang dilakukan
para ahli. Salah satu pusat riset pertanian yang terkenal disana adalah
universitas Wageningen.
Seperti yang telah di kutip pada sebuah situs bahwa negara
Belanda dengan luas hanya 41.526km persegi mampu menjadi yang lebih unggul bila
dibandingkan dengan negara kita yang luasnya 1.919.440km persegi. dan perlu
kita garis bawahi bahwa nyaris seluruh wilayah di Belanda ada di bawah
permukaan laut.
“Inovasi tiada henti dan kreativitas tanpa batas”
Kedua hal tersebut yang membawa negara Belanda selalu
menjadi yang terbaik. Kemajuan sektor pertanian Belanda tidak hanya berfokus
pada optimalisasi keuntungan namun juga sangat memperhatikan keberlanjutan dan
keramahan lingkungan.
Pemerintah Belanda membentuk Mentri Ekonomi, Pertanian dan
Inovasi yang difungsikan untuk membawa Belanda menjadi negara yang memadukan
inovasi di dalam pertanian untuk mencapai ekonomi negara yang kuat dengan
mengutamakan keberlanjutan lingkungan hidup.
Salah satu kreativitas negara Belanda adalah menciptakan
atau memanipulasi iklim
Nimbus II 2012, awan didalam kamar
Berkat Industri kreatif, perekonomian Belanda meningkat
sebesar 3% dari GDP yaitu 16,9 Milyar Euro. Jadi industri kreatif mampu
meningkatkan potensi perekonomian suatu negara, termasuk Belanda.
Tetapi, apakah cakupan industri kreatif hanya dibidang tersebut?
Tentu saja tidak. Adalah pertanian, sektor penting di dunia, tanpa pertanian
apakah kita akan bertahan hidup? Semua makanan dan minuman yang kita konsumsi
berasal dari produk pertanian. Maka dapat dikatakan bahwa “Agriculture feed the
world”. Lalu bagaimana kondisi pertanian di Belanda?
Luas wilayah Belanda hanya 41.526 km2, Belanda mempunyai
potensi alam yang cukup baik untuk pertanian, Belanda mampu mengeksplorasi
potensi tersebut dengan baik. Walaupun lahannya tidak luas, Belanda mampu
menjadi negara yang dapat mencukupi kebutuhan pangan di negaranya tanpa
mengimpor bahkan menjadi negara pengekspor pertanian. Hal tersebut dapat
terjadi karena Belanda mampu mengoptimalkan keterbatasan menjadi kekuatan dan
juga didukung dengan daya kreatifitas dan berpikir out of the box.
Pertanian di Belanda sangat terintegrasi dan penuh
dengan teknologi modern. Penggunaan teknik rumah kaca, memanipulasi iklim dalam
ruangan serta teknologi robotik dan komputerisasi sudah menjadi hal yang lazim.
Ketika musim panas, Belanda menerapkan mekanisme solar cell dirumah kaca yang
berfungsi memanen energi panas dan disimpan di tandon dan sungai – sungai bawah
tanah sehingga dapat menaikkan suhu air. Maka ketika musim dingin tiba, tidak
perlu khawatir, karena mesin – mesin blower memanen simpanan energi bawah tanah
dan mensirkulasi udara untuk memanipulasi iklim dalam ruangan, sehingga
pertanian tetap berjalan. How cool the Dutch are!
Salah satu produk pertanian olahan kakao Belanda adalah
Cokelat Van Houten. Berkat ke-kreatifitasan dalam pengemasan dan teknologi
modern, sehingga menjadi cokelat yang terkenal di dunia.
Belanda juga terkenal dengan sektor pertanian non-pangan dan
merupakan salah satu komponen penyumbang devisa, yaitu bunga Tulip. Peneliti
dan ahli mampu membiakkan berbagai jenis bunga tulip, sangat kreatif dan
inovatif. Seperti halnya di kebun tulip terbesar di Belanda, yakni Keukenhof
(The Garden of Europe). Setiap musim semi, terdapat 7 juta bunga tulip
dibiakkan disana.
Kebun bunga tulip di depan Keukenhof
Industri pertanian menyumbang 20% terhadap ekonomi Belanda.
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia memiliki luas wilayah dan potensi alam
yang jauh lebih besar dari Belanda, perlu di eksplor lebih baik agar Indonesia
bisa menjadi negara yang maju dalam sektor pertanian.
Setelah saya membaca berbagai literatur mengenai
perkembangan pertanian di Belanda, saya yang kini masih menuntut ilmu di bidang
pertanian, ingin sekali menginjakkan kaki di Belanda. Ingin melihat betapa
canggih dan kreatifnya pertanian disana, ingin menimba ilmu dan menerapkannya
di Indonesia agar pertanian di negara kita pun bisa seperti di Belanda atau
bahkan jauh lebih baik.
Meskipun letak geografis Belanda tidak menguntungkan namun
hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi penduduknya untuk terus berinovasi.
Berkat inovasi yang terus-menerus dan berkelanjutan inilah sektor pertanian
Belanda menjadi patut diperhitungkan oleh negara-negara pesaingnya yang
memiliki predikat basis pertanian. Padahal gelar negara agraris dan
hortikultura itu sendiri tak pernah tersemat pada Belanda. Namun dengan
risetnya yang begitu unggul dan memiliki teknologi tinggi, Belanda mampu
menyulap wilayah-wilayah pinggir laut yang tadinya adalah laut kemudian
dimanfaatkan menjadi kondisi saluran air yang luas, jaringan bendungan, dan
tanggul irigasi. Hal tersebut tentu saja memudahkan sistem irigasi sehingga
lahan pertanian menjadi subur. Dampak yang signifikan pun dapat langsung terasa
ketika sektor pertanian terbukti mampu menyumbang 20% terhadap Pendapatan
Nasional Belanda(PNB).
3. Amerika Serikat
Amerika Serikat terkenal sebagai penghasil kacang kedelai,
gandum, kapas, kentang dan tembakau di dunia. Harga produk-produk tersebut
sangat mempengaruhi harga di dunia. Pertanian di sana dikerjakan dengan
luas kepemilikan lahan yang luas, dikerjakan dengan teknologi pertanian yang
hampir separuhnya dilakukan oleh mesin. Sistem irigasi dalam pengelolaan air
pun di buat lebih efisien.
Cara AS memajukan pertanian
Kemajuan pertanian dengan menerapkan perkembangan teknologi
dan inovasi terkini, membuat Amerika Serikat menjadi negara pengekspor hasil
pertanian terbesar di dunia. Dukungan pemerintah dan kalangan universitas
menjadikan petani di sana makmur.
Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu negara pengekspor
hasil pertanian terbesar di dunia. Komoditasnya pun lengkap dan berkualitas
sangat baik, mulai dari sayur-sayuran, buah-buahan, ayam potong, daging sapi,
susu, hingga ke tembakau dan biji-bijian.
Hasil tani utama para petani AS, antara lain gandum, kacang
kedelai, beras, kapas, dan tembakau. Komoditas ini sebagian besar dieks-por ke
sejumlah negara. Indonesia, antara lain mengimpor kacang kedelai, gandum,
kapas, produk olahan susu, dan pakan ternak. Sungguh sebuah ironi. Ya....,
berbagai tanaman ini semestinya dapat dihasilkan di tanah Indonesia yang subur.
Kalau kita menoleh sejenak ke belakang, sejarah mencatat
bahwa sebelum orang-orang Eropa datang ke benua Amerika, penduduk asli Amerika,
suku Indian telah menanam jagung. Jadi, umur perkebunan jagung di AS telah
ribuan tahun. Nah.. waktu orang-orang Eropa dari berbagai negara mulai
berdatangan, pertanian semakin meluas di sana.
Teknologi pertanian AS semakin maju lagi sejak abad ke-19,
saat banyak mesin dan teknologi baru ditemukan. Kemajuan teknologi ini sampai
ke AS, tetapi tidak membuat mereka meninggalkan pertanian. Justru pertanian
di sana semakin berkembang. Mesin dan teknologi yang ditemukan itu juga
digunakan untuk meningkatkan hasil dan mutu pertanian.
Seperti penerapan ilmu biologi untuk mencangkok tanaman,
agar hasil buahnya lebih bagus dari tanaman induknya. Ilmu pertanahan berguna
untuk mengelola tanah pertanian dan mengatur sistem irigasinya. Kemajuan
teknologi membuat pertanian semakin maju. Buktinya, lahan pertanian pun makin
luas. Kebanyakan lahan pertanian di AS ditanami, antara lain jagung dan
gandum. Tanah pertanian utama digunakan untuk menghasilkan makanan
serat-seratan.
Bahkan komoditas yang dulunya tidak ada di sana, sekarang
ini sudah banyak juga. Salah satunya adalah kedelai, yang baru diperkenalkan di
AS pada tahun 1950-an, kini menjadi salah satu pengekspor kedelai terbanyak.
Dan, salah satu importir kedelai dari AS adalah Indonesia.
“Inovasi tiada henti dan kreativitas tanpa batas”
Kedua hal tersebut yang membawa negara Belanda selalu
menjadi yang terbaik. Kemajuan sektor pertanian Belanda tidak hanya berfokus
pada optimalisasi keuntungan namun juga sangat memperhatikan keberlanjutan dan
keramahan lingkungan. Pemerintah Belanda membentuk Mentri Ekonomi, Pertanian
dan Inovasi yang difungsikan untuk membawa Belanda menjadi negara yang
memadukan inovasi di dalam pertanian untuk mencapai ekonomi negara yang kuat
dengan mengutamakan keberlanjutan lingkungan hidup.
“Agriculture is our wisest pursuit, because it will in
the end contribute most to real wealth, good morals, and happiness.”
(Letter from Thomas Jefferson to George Washington (1787))
(Letter from Thomas Jefferson to George Washington (1787))
Pada tahun 2010, di Belanda terdapat 10.000 Ha greenhouse
dan separuhnya digunakan untuk menanam sayuran. Tomat, paprika dan mentimun
merupakan hasil utama dari greenhouse ini. Greenhouse di Belanda dilengkapi
teknologi yang canggih dan mengefisienkan waktu kerja.
Contohnya, greenhouse yang memproduksi honing tomaten
sejenis tomat ceri dengan warna merah cerah, tekstur daging buah yang renyah
dan cita rasa manis seperti madu.
Greenhouse honing tomaten ini bisa dikatakan unik karena
melibatkan lebah madu sebagai predator alami dan membantu dalam penyerbukan
bunga tomat. Penggunaan lampu ultraviolet pada musim salju menggantikan paparan
sinar matahari agar tanaman tetap dapat berfotosintesis sehingga kegiatan
produksi tomat tidak terhenti.
Desain kreatif pada kemasan makin mempercantik dan memberi
kesan eksklusif tomat-tomat ini. Pemikiran kreatif yang membuat tomat tidak
dipandang hanya sebagai sayur atau buah saja, namun mampu memberi kesan yang
indah, eksklusif bahkan menarik untuk dijadikan cenderamata. Berikut kemasan
honing tomaten yang begitu menarik dan telah mengisi rak-rak supermarket di
Eropa.
Belanda adalah contoh menjadi negeri agraris yang produktif,
inovatif, kreatif, berskala dunia namun tetap menomorsatukan konsep ramah
lingkungan, penggunaan teknologi berkelanjutan, efisiensi energi dan
berorientasi pada kepuasan konsumen. Indonesia bisa belajar dari Negri Belanda,
untuk menjadi negara agraris yang sebenarnya.
Kemajuan pertanian dengan menerapkan perkembangan
teknologi dan inovasi terkini, membuat Amerika Serikat menjadi negara
pengekspor hasil pertanian terbesar di dunia. Dukungan pemerintah dan
kalangan universitas menjadikan petani di sana makmur.
|
4. Taiwan
Hasil ekspor produk pertanian di negara ini adalah USD 11,8
miliar atau 1,5% pendapatan nasionalnya. Seperti juga di negara dengan
pertanian lainnya, separuh pengerjaan dilakukan dengan teknologi canggih.
Contohnya dalam penanaman padi, mereka menerapkan sistem yang sangat berbeda
dengan Indonesia.
Bila di Indonesia bibit padi di semai pada satu hamparan
sebelum dipindah pada lahan sawah, di Taiwan bibit padi dimasukan suatu wadah
pot segi empat dengan ketinggian 2 cm, saat tanam menggunakan mesin dengan
kecepatan 3 jam/ha. Cara ini dapat menghemat waktu, tenaga, biaya serta
menghasilkan pertumbuhan padi lebih baik, karena pada saat tanam tidak perlu
mencabut bibit dari persemaiaan yang akan membuat tanaman stress dan memerlukan
waktu untuk adaptasi.
Mengintip Pertanian Modern Taiwan
Hamparan sawah seluas satu hektar, hanya memerlukan
waktu tiga jam dalam menanam padi, jika menggunakan mesin tanam padi seperti
yang ada di Taiwan.
Dengan pola tanam tersebut tentu dapat menghemat tenaga
kerja, waktu serta yang menggiurkan adalah hasil panen yang memuaskan.Per
hektar mampu menghasilkan 12 ton gabah.
Sistem pertanian modern di Taiwan, agaknya menjadi daya tarik bagi Kepala KDEI Taipei.Sehingga walau harus menempuh perjalanan sekitar 3 jam antara Taipei Changhua, bapak dua putra ini tetap semangat mengikuti arahan dari konsultan teknik Chang Kuo-An saat mengunjungi para petani Taiwan beberapa waktu lalu.
Cara tanam dengan menggunakan mesin tanam ini hanya memerlukan waktu tiga jam per hektar. Menggunakan mesin tanam ini, selain lebih efisien waktu dan tenaga juga membuat tanaman rapi, karena secara otomatis mesin telah memisah-misah bibit dengan jumlah yang sama dan dalam garis yang sama pula.Dengan menggunakan system ini, akan memperpendek proses olah, tanam dan petik. Mulai dari persemaian hingga panen petani akan merasakan jika dengan system ini akan lebih menguntungkan.
Keunggulan teknologi pertanian Taiwan ini, karena proses pertanian di dukung dengan mesin yang seluruh prosesnya tidak banyak menyerap tenaga manusia. Seperti yang terlihat di lokasi, jika terdapat dua ruang yang terdapat mesin pompainer. Satu ruang khusus untuk mencampur tanah gabah dan pupuk, serta satu ruang lagi sebagai tempat pencetakan bibit.MenuruT Mr. Chan jika mesin pompainer berfungsi untuk menjaga mutu bibit yang di tanam.Sementara mesin-mesin ini mampu menghasilkan produksi bibit sekitar 3000 dapot per jam.
Suhartono dalam kunjungannya juga sempat menjalankan mesin tanam padi.Menurutnya mesinnya mudah dijalankan, dan jika petani Indonesia menggunakan mesin ini, diharapkan Indonesia bakal menjadi negara surplus akan pangan. Mengingat lahan di Indonesia masih cukup luas sementara tak di manfaatkan dengan baik.” Jika saja Indonesia mengadopsi sistem pertanian seperti ini, mungkin cerita soal import beras tak ada ceritanya lagi.
Sistem pertanian modern di Taiwan, agaknya menjadi daya tarik bagi Kepala KDEI Taipei.Sehingga walau harus menempuh perjalanan sekitar 3 jam antara Taipei Changhua, bapak dua putra ini tetap semangat mengikuti arahan dari konsultan teknik Chang Kuo-An saat mengunjungi para petani Taiwan beberapa waktu lalu.
Cara tanam dengan menggunakan mesin tanam ini hanya memerlukan waktu tiga jam per hektar. Menggunakan mesin tanam ini, selain lebih efisien waktu dan tenaga juga membuat tanaman rapi, karena secara otomatis mesin telah memisah-misah bibit dengan jumlah yang sama dan dalam garis yang sama pula.Dengan menggunakan system ini, akan memperpendek proses olah, tanam dan petik. Mulai dari persemaian hingga panen petani akan merasakan jika dengan system ini akan lebih menguntungkan.
Keunggulan teknologi pertanian Taiwan ini, karena proses pertanian di dukung dengan mesin yang seluruh prosesnya tidak banyak menyerap tenaga manusia. Seperti yang terlihat di lokasi, jika terdapat dua ruang yang terdapat mesin pompainer. Satu ruang khusus untuk mencampur tanah gabah dan pupuk, serta satu ruang lagi sebagai tempat pencetakan bibit.MenuruT Mr. Chan jika mesin pompainer berfungsi untuk menjaga mutu bibit yang di tanam.Sementara mesin-mesin ini mampu menghasilkan produksi bibit sekitar 3000 dapot per jam.
Suhartono dalam kunjungannya juga sempat menjalankan mesin tanam padi.Menurutnya mesinnya mudah dijalankan, dan jika petani Indonesia menggunakan mesin ini, diharapkan Indonesia bakal menjadi negara surplus akan pangan. Mengingat lahan di Indonesia masih cukup luas sementara tak di manfaatkan dengan baik.” Jika saja Indonesia mengadopsi sistem pertanian seperti ini, mungkin cerita soal import beras tak ada ceritanya lagi.
Terutama bagi petani, yang bakal merasakan manfaatnya karena
panen bisa tiga kali dalam setahun karena pendeknya waktu.Selain itu tenaga
kerja muda, yang mungkin malu bekerja di sawah dan memilih ke luar negeri juga
akan berkurang. Karena dengan menggunakan system pertanian modern hasil yang di
dapatkan akan memuaskan.maka kenapa mesti keluar negeri?’ ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Chang Kuo-An, jika sudah saat
Indonesia menggunakan tehnologi modern dalam pertaniannya, karena jika tidak
bakal ketinggalan dengan petani-petani dari negara lain. Yang karena
ketertinggalan tersebut akhirnya sangat tak masuk akal, jika negara agraris
sampai mengimport beras untuk memenuhi kebutuhan pangan warganya.
5. Selandia Baru
Kesuksesan Selandia
Baru sebagai Negara Petani dan Peternak semata-mata karena kesadaran masyarakat
untuk mencintai potensi yang dimilikinya, serta didukung oleh kemudahan
perizinan usaha yang menempati urutan ke-2 dari 195 negara sedunia.
Negara subtropis yang
memiliki kesan segar dan indah ini mempunyai kondisi geografis yang mirip
dengan Indonesia. Selandia Baru, dikenal dengan nama New Zealand di
mancanegara, memiliki hamparan lahan berbukit dan landai. Negara ini merupakan
contoh nyata salah satu negara yang berhasil memajukan kehidupan petani dan
peternak, serta sukses mengolah berbagai industri yang berkaitan dengan
pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan.
Selandia Baru memiliki
luas wilayah kedaulatan seluas 268,680 km2,memiliki jumlah populasi
4.430.400 jiwa. Negara ini terbagi menjadi dua pulau yaitu Utara dan Selatan
dengan bentuk permukaan yang menyerupai pulau Sulawesi dan Jawa. Selandia Baru
merupakan negara maju dengan kontribusi hasil pertanian, perternakan dan
perkebunan sebesar 4,8% dari total Produk Domestik Bruto per kapita (CIA World
Factbook 2012). Jika diteliti lebih lanjut persentase tersebut terlihat kecil,
namun yang mengagumkan, jika dilihat dari persentase komoditi ekspor,
produk-produk hasil pertanian, perikanan, perkebunan merupakan kekuatan utama
dalam mendatangkan devisa. Hampir 50% komoditas ekspor Selandia Baru berasal
dari industri pertanian yang diekspor ke negara-negara tetangga seperti
Australia, Amerika, China, Jepang dan Inggris.
Tabel 1.
Perbandingan Antara Indonesia dan Selandia Baru (Wijaya, 2009)
Peternakan
Negara ini memiliki
hampir 13.000 peternakan sapi, baik skala kecil milik perorangan hingga yang
besar. Hampir sepertiga luas negara merupakan daerah peternakan. Tak heran
ekspor produk susu menjadi salah satu pemasukan terbesar negara.
Metode peternakan untuk
biri-biri, sapi potong maupun sapi perah tidak jauh berbeda dengan peternak
sapi di Nusa Tenggara Barat (NTB), yaitu dengan cara penggembalaan di padang
rumput yang dimiliki oleh peternak yang dikelilingi oleh kawat yang dialiri
listrik tegangan rendah. Hasil utama industri peternakan Selandia Baru terdiri
dari daging berkualitas, bahan wol dari bulu domba, mentega, margarin,
telur ayam, susu perah dan keju. Peternak di Selandia Baru hanya memiliki hari
libur sebanyak 4 hari (Hari Raya Natal dan Paskah, Hari Buruh, dan Ulang Tahun
Ratu Inggris) sehingga mereka bekerja hampir sepanjang tahun termasuk saat
musim panas dan musim dingin.
Perkebunan
Zaitun, Apel, Anggur,
dan Kiwi menjadi komoditas hortikultura yang menjadi prioritas untuk
dikembangkan di Selandia Baru. Dengan memadukan potensi keindahan alamnya,
petani perkebunan dan pemilik kebun menjadikan perkebunan mereka sebagai objek
wisata. Banyak restoran yang menyajikan produk dengan bahan baku yang diambil
langsung dari kebun mereka. Cara ini tentu saja menarik banyak wisatawan untuk
berkunjung.
Perikanan
Pemerintah Selandia
Baru memiliki kebijakan yang ketat dalam sektor perikanan. Pemerintah
menetapkan kuota terhadap hasil tangkapan nelayan lokal sebagai bentuk
manajemen sumber daya kelautan, dan juga berbagai inspeksi dan karantina
terhadap kapal asing yang beroperasi di perairan Selandia Baru untuk mencegah
terjadinya penangkapan berlebihan terhadap hasil laut dan satwa flora dan fauna
asing yang mungkin terbawa dan menjadi hama pengganggu ekosistem kelautan dan
darat.
Perekonomian
Selandia Baru
Perekonomian negara
Selandia Baru bertumpu pada perdagangan hasil laut sejak abad ke-19. Pada awal
tahun 1970-an Selandia Baru mengalami kemerosotan perekonomian yang sangat
drastis, keadaan ini disebabkan oleh kenaikan harga minyak yang berakibat pada
berkurangnya permintaan dunia terhadap barang-barang primer Selandia Baru dan
tersendatnya akses Selandia Baru ke dalam pasar Inggris setelah terbentuknya
Uni Eropa.
Standar kehidupan di
Selandia Baru mengalami kejatuhan menjadi di bawah Australia dan Eropa Barat,
dan pada tahun 1982 Selandia Baru memiliki pendapatan per kapita yang paling
rendah di antara negara-negara maju yang disurvey oleh Bank Dunia. Sejak tahun
1984, pemerintah-pemerintah penerus di Selandia Baru berurusan dengan
restrukturisasi ekonomi makro (yang pada mulanya dikenal sebagai Rogernomics
dan kemudian berubah menjadi Ruthanasia), secara cepat mengubah Selandia Baru
dari ekonomi yang sangat proteksionis menjadi ekonomi pasar bebas.
SUMBER
http://www.tribunnews.com/internasional/2014/05/23/melon-termahal-di-dunia-laku-rp284-juta
0 komentar:
Posting Komentar